Jakarta - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menetapkan
kebijakan pelonggaran moneter sejak Desember 2012 untuk melemahkan nilai
tukar yen, sehingga barang ekspor lebih murah dan saham-saham di bursa
lebih atraktif.
Kebijakan tersebut membuat penjualan barang-barang ekspor di Jepang naik, dan harga saham-saham perusahaan meroket. Ini berarti kekayaan orang-orang terkaya Jepang naik.
Seperti dikutip dari Forbes, Jumat (5/4/2013), harta dari 50 orang terkaya di Jepang 2012 mencapai US$ 112 miliar atau sekitar Rp 1.064 triliun. Siapa saja 10 orang terkaya di Jepang dan bagaimana kisahnya.
Yuk simak kekayaan dan kisah mereka!
Kunio memiliki kekayaan US$ 5,2 miliar atau sekitar Rp 49 triliun per
April 2013. Pria berumur 88 tahun ini merupakan perusahaan pembuat mesin
judi pachinko yaitu Sankyo, yang sekarang dijalankan anaknya yaitu
Hideyuki. Namun sekarang penjualan dari perusahaan mulai menurun.
Pria berumur 48 tahun ini memiliki kekayaan US$ 6,4
miliar atau sekitar Rp 60 triliun per April 2013. Hiroshi merupakan CEO
dan Chairman dari perusahaan dagang online terbesar di Jepang yaitu
Rakuten. Pria ini terus menerus melakukan akuisisi perusahaan lain untuk
bisa mengalahkan eBay dan Amazon.
Hiroshi akrab disapa Mickey oleh stafnya. Dia telah menghabiskan US$ 1 miliar dalam beberapa tahun terakhir untuk membeli Buy.com dari AS, Play.com dari Inggris, dan perusahaan pembuat komputer tablet asal Kanada yaitu Kobo.
Per April 2013, kekayaan Masayoshi mencapai US$ 9,1
miliar atau sekitar Rp 86 trrliun. Pria berumur 55 tahun ini meruapakan
penermu perusahaan provider internet yaitu Softban. Pda Oktober 2012
lalu, perusahaan ini mengumumkan akan mengakuisisi 70% saham Sprint
Nextel senilai US$ 20,1 miliar.
Selain itu, Masayoshi juga memimpin perusahaannya untuk memasuki bisnis listrik tenaga angin dan matahari di Jepang. Karena banyaknya aksi korporasi yang dilakukan, saham perusahaan tersebut naik 50% dalam 12 bulan terakhir.
Pria ini berumur 67 tahun ini menurut Forbes memiliki
kekayaan US$ 10,7 miliar atau sekitar Rp 101 triliun. Nobutada merupakan
generasi ketiga yang menjalankan bisnis perusahaan minuman bernama
Sunotry yang didirikan dari kakeknya. Di perusahaan tersebut, Nobutada
menguasai 8,9% saham, dan sisanya dimiliki oleh saudaranya yang lain.
Suntory sedang berencana menjual saham anak usahanya yang menjual
minuman non alkohol dan makanan ke publik dengan target pendapatan US$ 3
miliar dari penjualan saham tersebut.
Sejak Nobutada mengontrol perusahaan ini di 1999, banyak akuisisi yang dilakukan di luar negeri, dua yang terbesar adalah mengakuisisi perusahaan Prancis Orangina Schwepps Group dan Frucor Beverages Group asal Selandia Baru di 2009.
Tadashi (64 tahun) merupakan penemu dan CEO dari Uniqlo,
sebuah perusahaan ritel busana asal Jepang yang terbesar di Asia.
Jaringan ritel miliknya tersebut telah berekspansi ke luar Jepang,
termasuk dengan rencananya membuka cabang di Indonesia. Tadashi lewat
perusahaannya Fast Retailing juga memegang merek busana Theory and
Helmut Lang.
Kecerdikan Tadashi dalam memperluas konsumen membuat saham perusahaannya terus naik dalam beberapa tahun terakhir. Rencananya, Tadashi akan pensiun di 2014, dan dikabarkan akan mewarisi usaha kepada 2 anaknya. Per April 2013, nilai kekayaan Tadashi menurut Forbes adalah US% 15,5 miliar atau sekitar Rp 147 triliun.
Kebijakan tersebut membuat penjualan barang-barang ekspor di Jepang naik, dan harga saham-saham perusahaan meroket. Ini berarti kekayaan orang-orang terkaya Jepang naik.
Seperti dikutip dari Forbes, Jumat (5/4/2013), harta dari 50 orang terkaya di Jepang 2012 mencapai US$ 112 miliar atau sekitar Rp 1.064 triliun. Siapa saja 10 orang terkaya di Jepang dan bagaimana kisahnya.
Yuk simak kekayaan dan kisah mereka!
5. Kunio Busujima
4. Hiroshi Mikitani
Hiroshi akrab disapa Mickey oleh stafnya. Dia telah menghabiskan US$ 1 miliar dalam beberapa tahun terakhir untuk membeli Buy.com dari AS, Play.com dari Inggris, dan perusahaan pembuat komputer tablet asal Kanada yaitu Kobo.
3. Masayoshi Son
Selain itu, Masayoshi juga memimpin perusahaannya untuk memasuki bisnis listrik tenaga angin dan matahari di Jepang. Karena banyaknya aksi korporasi yang dilakukan, saham perusahaan tersebut naik 50% dalam 12 bulan terakhir.
2. Nobutada Saji
Sejak Nobutada mengontrol perusahaan ini di 1999, banyak akuisisi yang dilakukan di luar negeri, dua yang terbesar adalah mengakuisisi perusahaan Prancis Orangina Schwepps Group dan Frucor Beverages Group asal Selandia Baru di 2009.
1. Tadashi Yanai
Kecerdikan Tadashi dalam memperluas konsumen membuat saham perusahaannya terus naik dalam beberapa tahun terakhir. Rencananya, Tadashi akan pensiun di 2014, dan dikabarkan akan mewarisi usaha kepada 2 anaknya. Per April 2013, nilai kekayaan Tadashi menurut Forbes adalah US% 15,5 miliar atau sekitar Rp 147 triliun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar