Senin, 11 Februari 2013

Apple vs Samsung, Musuh Tapi Mesra

Apple vs Samsung, Musuh Tapi Mesra

 

 Jakarta - Apple dan Samsung terlibat pertarungan sengit di pengadilan dari tahun 2011 sampai sekarang. Namun demikian, meski sering disebut musuh bebuyutan, mereka tetap masih mesra.

Mesra di sini karena Samsung dan Apple masih memiliki relasi kuat di bidang bisnis konsumen. Di mana Samsung dipercaya menyediakan komponen penting di perangkat Apple.

Bagaimana sejatinya hubungan Apple dan Samsung serta bagaimana mereka sesungguhnya menguntungkan satu sama lain? Berikut penjabarannya yang detikINET kutip dari Reuters.

1. Bermula Tahun 2005

 

Kemitraan Apple dan Samsung bermula di tahun 2005. Ketika itu, Apple sedang mencari suplier berkualitas dan stabil untuk komponen flash memory.

Apple memutuskan meninggalkan hardisk sebagai penyimpanan data di iPod Suffle, iPod Nano dan iPhone. Sehingga membutuhkan volume besar chip flash memory.

Apple menginginkan komponen berkualitas dari perusahaan dengan kondisi keuangan stabil. Pilihan akhirnya mengarah ke Samsung.

Sesudah deal tersebut, Samsung kembali dipercaya mensuplai prosesor untuk iPhone dan iPad. Pada awalnya, kedua perusahaan bekerja sama membuat prosesor berbasis desain dari perusahaan ARM meski kemudian Apple mengambil alih pengembangan sepenuhnya.

Hubungan Apple dan Samsung memang pernah sangat dekat. Tahun 2005 itu, Jay Y Lee yang adalah cucu dari pendiri Samsung mengunjungi rumah mendiang Steve Jobs di Palo Alto, California.

2. Bibit-bibit Intrik

 Kerja sama antara Apple dan Samsung membuat kedua pihak diam-diam mengintip strategi satu sama lain. Samsung sebagai pemasok komponen dinilai punya keuntungan tersendiri.

"Bermitra dengan Apple sebagai pemasok komponen, saya yakin menyediakan gambaran bagi Samsung untuk melihat ke mana arah pasar smartphone," kata Horace Dediu, pengamat industri.

Apple pun punya keuntungan karena Samsung berinvestasi besar besaran di bidang riset dan pegembangan. Sehingga pasokan komponen bisa terjaga dan tetap berkualitas.

Namun upaya pertama Samsung untuk mengekor kesuksesan Apple berbuah kegagalan. Produk andalan Samsung Omnia yang keluar tahun 2009 yang ditujukan untuk melawan iPhone, tidak diminati pasar.

Samsung sendiri tidak mau mengakui kesuksesan iPhone. "Popularitas iPhone adalah hasil dari kefanatikan fans Apple," kata presiden Samsung G.S Choi di Januari 2010.

Diam-diam, Samsung terus bekerja keras untuk menghadirkan lawan yang sepadan. Akhirnya lewat seri Galaxy S yang awalnya rilis tahun 2011, Samsung berhasil melahirkan pesaing yang cukup kuat bagi iPhone sampai saat ini.

3. Perang Termonuklir

 Samsung saat ini menjelma sebagai produsen smartphone terbesar di dunia. Perang termonuklir yang awalnya dilancarkan Steve Jobs tampaknya tidak berpengaruh banyak bagi mereka.

Perang termonuklir adalah istilah yang digunakan Jobs untuk memerangi Android yang dianggapnya sebagai jiplakan iPhone. Namun gugatan hukum yang dilancarkan Apple pada Samsung dinilai tidak banyak berdampak.

Apple gagal menunjukkan bahwa bisnisnya terganggu oleh sepak terjang Samsung. Dan beberapa pengadilan menolak klaim Apple bahwa produk Samsung adalah jiplakan.

Sejatinya, eksekutif Apple sempat tidak ingin menggugat Samsung. Tim Cook yang sekarang menjadi CEO Apple tidak ingin relasi dengan Samsung terganggu.

Namun Steve Jobs kehilangan kesabaran. Terlebih, mereka sudah mengajukan protes internal pada Samsung namun tidak digubris.

4. Mirip Apple vs Microsoft

 Di masa lalu, Apple pernah mengalami pertarungan yang mirip. Yaitu melawan Microsoft pada dekade 1980-an di industri komputer.

Apple pernah menuding Microsoft menjiplak Macintosh untuk menciptakan sistem operasi Windows. Apple kemudian kalah total di mana Mac menjadi produk niche dan Apple hampir bangkrut sebelum Jobs datang.

Namun bedanya, pertarungan antara Apple dan Samsung tidak sampai membuat salah satu pihak mati. Bahkan keduanya menjadi pendulang profit terbesar di industri smartphone.

Keduanya sama-sama dipandang sebagai pemain sangat besar oleh rival yang lain. Apple pun memastikan mereka tidak akan kalah lagi seperti ketika melawan Microsoft dahulu.

"Apple memang telah belajar banyak hal dari masa-masa itu," ucap Brad Silverberg, mantan eksekutif Microsoft. Pertarungan hukum Apple dan Samsung juga malah dinilai meningkatkan popularitas kedua perusahaan ini

5. Samsung Agresif & Apple yang Eksklusif

 Apple dan Samsung menggunakan strategi berbeda di industri smartphone. Samsung sangat agresif di bidang periklanan dengan menghabiskan biaya USD 200 juta untuk iklan di Amerika Serikat saja pada sembilan bulan pertama di tahun 2012.

Samsung menggelontorkan begitu banyak model smartphone yang memenuhi pilihan semua orang. Mereka membuat hampir semua komponennya sendiri sehingga bisa merilis produk sangat cepat.

Sedangkan Apple biasanya hanya merilis satu model iPhone per tahun. Kekuatan merek dan anggapan bahwa produknya eksklusif membuat seri iPhone selalu laris.

Mereka menjalin relasi ekslusif dengan pabrikan untuk menyediakan dan merakit komponen. Memang dibandingkan Samsung, karyawan Apple jauh lebih sedikit.

Samsung Group mempekerjakan sekitar 369 ribu orang di seluruh dunia. Sedangkan Apple sekitar 60 ribu saja.

Mengingat pertarungan hukumnya, Apple mempertimbangkan suplier komponen selain Samsung. Namun beberapa pihak menilai Apple belum mungkin melepaskan ketergantungan dari Samsung, terutama di komponen flash. Jadi, mereka tampaknya masih akan tetap musuh tapi mesra untuk beberapa lama.
 

 

1 komentar: